Saat penyakit datang menghampiri, hal pertama yang kita lakukan adalah mencari cara untuk mengurangi rasa sakit tersebut. Ini adalah salah satu bentuk pertahanan yang dilakukan manusia.
Namun, tak sedikit juga di antara kita yang tidak peduli dengan cara mengonsumsi obat yang benar. Yang terpikirkan hanyalah, selama gejala penyakitnya berkurang, artinya kita tak perlu menuntaskan pengobatan. Persepsi ini bisa jadi membuat penyakit yang kita rasakan semakin parah. Coba kenali empat kesalahan mengonsumsi obat berikut ini, agar kita tidak lagi sering melakukannya.
1. Konsumsi obat yang dijual bebas tanpa membaca labelnya terlebih dahuluDunia farmasi menyebut obat yang dijual bebas sebagai over the counter atau OTC. Karena dijual bebas, kita sering kali mengabaikan aturan pakai yang tertera pada label kemasan. Sebenarnya bukan hanya aturan pakai saja yang harus kita ketahui, kontraindikasi dan efek samping yang ditimbulkan pun perlu kita ketahui. Tujuannya agar obat ringan ini tidak berlawanan dengan obat lain yang kita konsumsi sehingga benar-benar dapat menghilangkan rasa sakit yang kita alami.
2. Mengonsumsi aspirin setiap hari tanpa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokterBeberapa penelitian membuktikan, konsumsi aspirin setiap hari dapat menyebabkan pendarahan pada perut. Di samping itu, dokter biasanya merekomendasikan aspirin kepada pasien yang berisiko mengalami serangan jantung dan stroke. Aspirin memang dapat mencegah penggumpalan darah.
Namun, penelitian juga mengungkapkan, kerja aspirin lebih baik pada pria dibandingkan pada wanita. Bahkan beberapa di antara kita memiliki kemungkinan untuk resisten terhadap aspirin. Inilah yang kemudian membuat aspirin justru bekerja sebaliknya, yaitu mengencerkan darah. Oleh karena itu, kita perlu mencari tahu apakah kita resisten terhadap insulin atau tidak dengan cara berkonsultasi ke dokter.
3. Minum suplemen kalsium dalam keadaan perut kosongSebagian besar suplemen kalsium diikat dengan karbonat menjadi kalsium karbonat. Sementara sistem pencernaan kita membutuhkan asam hidroklorik untuk memecah kalsium karbonat, dan makanan akan membuat perut kita memproduksi asam. Itu mengapa kita harus mengonsumsi makanan sebelum minum suplemen kalsium agar proses penyerapannya optimal.
4. Menggunakan sisa antiobotik lama untuk mengobati infeksi baruPertama, kita harus benar-benar menghabiskan antibiotik untuk menyembuhkan infeksi. Artinya, seharusnya tidak ada antibiotik yang tersisa. Kedua, setiap antibiotik biasanya diracik khusus untuk infeksi tertentu. Jadi kita tak boleh sembarangan mengonsumsi antibiotik.
Penggunaan antibiotik secara sembarangan justru membuat kita berisiko mengalami resisten terhadap bakteri tertentu. Inilah yang biasanya akan membuat pengobatan berjalan lama ketika kita terinfeksi bakteri tersebut. Maka konsultasi ke dokter menjadi sangat penting setiap kali kita mengalami infeksi atau peradangan.
Hindari kesalahannya untuk membuat obat yang kita konsumsi mempercepat pemulihan tubuh dari berbagai penyakit.
(Prevention Indonesia Online/Siagian Priska)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar