Kamis, 15 Juli 2010

Seks atau Cinta?

ada satu pertanyaan yang seru yang biasa jadiperdebatan setiap orang? Mana Lebih Dulu, Telur atau Ayam? atau apakah merasa Homoseks, Haruskah Menikah?

INDONESIA-,Gadis ini menganggap bahwa melakukan hubungan seks dengan orang yang bukan pasangannya bukan berarti tidak mencintai pasangannya. Baginya, seks dan cinta tidak ada kaitannya. “Apakah saya tidak normal?” tanyanya.

“Saya seorang gadis berumur 22 tahun. Sejak mahasiswa saya sudah melakukan hubungan seks dengan pacar. Terus terang, saya senang melakukan hubungan seks dan sangat menikmatinya. Masalahnya, mengapa saya tidak menganggap hanya dengan pacar saya boleh melakukannya?

Saya pernah melakukan hubungan seks dengan teman saya. Saya menikmatinya juga, tetapi saya tidak merasa cinta atau terikat kepada mereka. Saya merasa tetap cinta kepada pacar saya.

Pacar saya tidak tahu apa yang saya lakukan. Saya juga tidak tahu apakah pacarku melakukan hubungan seks dengan wanita lain. Saya tidak menganggap bahwa cinta kepada pacar atau suami artinya tidak boleh melakukan hubungan seks dengan orang lain.

Saya sering mendengar teman cewek saya bilang kalau pernah berhubungan seks dengan cowok lain, artinya tidak cinta kepada pacar. Apa betul cinta cuma diukur dengan tidak melakukan hubungan seks dengan orang lain? Apakah kalau pernah melakukan hubungan seks dengan orang lain, kita tidak bisa jadi pacar atau istri yang penuh cinta?

Saya sering mendengar atau pernah tahu sendiri, pria beristri melakukan hubungan seks dengan wanita lain. Lalu, mengapa hidup rumah tangga dengan istrinya tetap bahagia dan rukun? Bukankah itu berarti pria itu tetap mencintai istri dan keluarganya? Kalau sebaliknya, wanita yang melakukan itu, bukankah juga bisa tetap rukun dan bahagia dengan suaminya?

Tolong dijelaskan apakah yang saya lakukan dan pendapat saya ini benar? Apakah saya yang tidak normal?”

Black Psycopat akan menjelaskan beberapa teori yang terkait dengan masalah ini.

Pasangan tidak tahu
Contoh yang Anda berikan mengenai pria yang melakukan hubungan seksual dengan wanita lain perlu direnungkan lebih jauh.

Mungkin benar Anda menyaksikan suami istri tetap rukun dan bahagia walaupun sang suami melakukan hubungan seksual dengan wanita lain. Namun, Anda tidak tahu, apakah sang istri mengetahui atau tidak perbuatan suaminya. Reaksi pasti berbeda kalau istri mengetahui dengan tidak mengetahui perbuatan yang dilakukan sang suami.

Mungkin saja yang Anda saksikan itu kebetulan sang istri tidak mengetahui perbuatan suaminya. Meski begitu, jangan lupa, tidak sedikit istri yang merasa terganggu ketika mengetahui suaminya melakukan hubungan seksual dengan wanita lain.

Memang sebagian istri dan suami mengetahui pasangannya telah melakukan hubungan seksual dengan orang lain, tetapi mereka menerimanya sebagai sebuah kenyataan. Karena itu, mereka merasa tidak terganggu sepanjang aspek yang lain dalam kehidupan suami istri tidak terganggu.

Sama juga dengan apa yang Anda lakukan. Kalau pacar Anda mengetahui Anda telah melakukan hubungan seksual dengan pria lain, belum tentu dia tidak terganggu. Boleh jadi dia akan marah, bahkan mungkin memutuskan hubungan pacaran dengan Anda.

Meski demikian, bukan tidak mungkin dia menganggap itu hanya kesalahan biasa yang harus dimaafkan atau menganggap hubungan seks tidak berarti cinta. Namun, saya yakin, Anda cenderung tidak akan berterus terang kepada pacar Anda mengenai perbuatan Anda ini.

Lebih dalam
Anggapan Anda bahwa hubungan seks tidak berarti cinta, saya pikir tidak salah. Memang benar dorongan seksual tidak sama dengan perasaan cinta kepada seseorang. Artinya, hubungan seksual dapat dilakukan tanpa harus dilandasi perasaan cinta.

Dalam hubungan seksual, faktor yang utama ialah dorongan seksual. Namun, jangan lupa, dorongan seksual dipengaruhi olah beberapa faktor, termasuk faktor psikis.Rasa cinta, rasa tertarik secara fisik, dan rasa senang karena ada persamaan tertentu merupakan contoh faktor psikis yang memengaruhi dorongan seksual. Berarti, kalau Anda tertarik secara fisik kepada seorang pria, dorongan seksual Anda muncul dan ingin melakukan hubungan seksual.

Jadi, memang bukan semata-mata karena cinta orang mau melakukan hubungan seksual. Bila disertai keterlibatan cinta kepada pasangan, kepuasan dalam hubungan seksual akan dirasa lebih dalam.

Dengan penjelasan ini, saya tak ingin mengatakan Anda ”tidak normal”. Saya pikir Anda normal saja seperti orang lain, wajar jika anda sangat sering dan sangat menyukai yang dinamakan sex karena tuhan menciptakan manusia untuk saling berkembangbiak. jadi jangan salah kaprah jika anda berdosa jika melakukan hubungan sex dengan pacar atau orang lain. Sebagai manusia yang di ciptakan oleh Penciptanya kita jangan sampai membuat dosa atau kesalahan yang artinya jika kita berhubungan sex maka usahakan kita sudah mempunyaiikatan atau yang disebuat menikah. Jika melakukan hubungan sex dan tidak menghasilkan apa maka sebenarnya itu kita telah berdosa dan sejak anda membaca bacaan ini anda telah berdosa.hahahaha..... mari kita renungkan kenapa kita di ciptakan dengan semua kenikmatan ini.. kalo menurut psycopat ya... untuk di nikmati. kita sebagai manusia harus taat dan jangan menolak. kalau ada yang namanya sex ya nikmati saja.

Namun anda ingat setiap orang punya pengertian dan persepsi tentang seks dan cinta yang berbeda dengan teman Anda. Di pihak lain, pasti ada orang lain yang mempunyai pengertian dan persepsi yang sama dengan Anda.

Masalahnya, hubungan seksual dengan banyak pasangan tergolong hubungan seksual berisiko tinggi bagi penularan penyakit melalui hubungan seksual. Jadi, Anda mesti menyadari risiko ini. Karena itu, berhati-hatilah.

Sekalimat KATA

coba renungkan apa yang telah kita lakukan, tengoklah saja mereka yang menjadi korban,pandang sejenak wajah kita didepan cermin, masih pantas kah kita dijuluki satria.
Banyak kita telah terbudak setan hingga lupa kodrat sesama, hingga saling memakan sesama....

Sejalan dengan persepsi dunia, di uzurnya usia sang jaman. Manusia makin gila berlomba menerkam bagai buasnya srigala, dimana teknologi alam canggih berperan, manusia lari berburu dengan waktu. Tak lagi ada beda halal dan haram mengejar hawa napsu dan kenikmatan. Walau zaman berganti zaman manusia makin lupa daratan, menggusur satwa dan merajah hutan melebarkan sayap tuk berperan.

Dunia penuh sesak dengan manusia lengkap dengan sifat dan ambisi coba bersaing raih nikmatnya duniawi hingga lupakan suara nurani, yang kuat menduduki nafsu keserakahan, yang lemah menyayikan lagu kepediahan.
hidup diwarnai dengan kemunafikan,selimuti iblis dalam jiwa, tak perduli rintih pasrah sekitarnya mereka berikan gambaran kini.inikah kenyataan yang harus diterima, hanya waktu yang dapat berbicara walau semua manuisa terlahir suci namun keadaan merubahnya.

Apakah ada Jerawat di Vagina?

ini diambil dari kisah nyata....

Disebuah lorong atau yang biasa disebut gang, ada sua wanita yang sudah bersuami saling bercerita.
Ibu A menanyakan kepada ibu B. Apakah ada jerawat di Vagina? Sejenis jerawat muncul di kulit luar vagina ibu A. Selain merasa gatal juga sering muncul cairan. Saat ibu A memeriksakan ke dokter, dia tidak melakukan tes untuk herpes, hanya dokter mengambil satu olesan dari bagian vagina. Katanya ada "sejumlah besar gramme kuman positif".

Saat ibu A tanya, dokter tidak menjawab pertanyaan. Hanya mengatakan bahwa ibu tidak memerlukan perawatan. Bagaimanapun, saya masih merasakan gatal yang rasanya menjengkelkan. Saya bingung ada apa kiranya di situ. Saya khawatir kemungkinan ini sejenis STD (penyakit menular seksual).

akhirnya perbincangan itu pun berhenti dan para ibu kembali kerumahnya masing-masing. ibu A kembali ke rumahnya dan sang suami pun sudah menanti kedatangan istri tercintanya. Sayang, dari mana? Tanya suami kepada Istrinya si Ibu A. dan istrinya pun menjawab biasa dari gosip.

seminggu setelah ibu A bercerita tentang jerawat yang ada di bagian kewanitaannya masih saja merasakan gatal dan kadang-kadang menggangunya saat bermain dengan suaminya. Itu membuat masalah besar bagi kedua umat manuisa ini. Cek percek kenapa sampai bisa ada jerawat seperti itu.
banyak pakar mengatakan itu bukan jerwat tetapi itu adalah suatu bakteri atau kuman yang bertumpuk. dan biasa disebabkan karena kurang merawat daerah sekitar. Setelah ibu A dan suaminya menyelidiki hal ini, ternyata di dapatkan pula jawaban dari pada masalah yang mereka hadapi.
ternyata ibu A sangat kurang memperhatikan diri atau bagian kewanitaannya, bukan tanpa sebab melainkan jika di cuci atau di bersihkan maka suaminya pun tidak suka lagi melakukan hubungan suami istri yang menurutnya "liar". Suami dari ibu A adalah orang yang suka akan bau-bau seorang wanita yang khas bukan dibuat-buat atau disebabkan oleh wangi-wangian. Dia lebih suka kalau istrinya mandi tetapi tidak memakai sabun atau jarang mencuci celana dalan dari sang istrinya. karena menurut pengakuan dari suaminya dia sangat mahir dan telaten dengan memakai lidahnya jika berhubungan. Alangkah kagetnya, dan istrinya pun sangat suka dengan sifat dari suaminya.