Menikahi pasangan yang memiliki anak memerlukan adaptasi. Terutama dalam menjalani peran sebagai orangtua tiri bagi anak. Bagaimanapun anak memiliki orangtua biologis. Penyesuaian juga perlu dilakukan dengan seluruh anggota keluarga Anda dan pasangan. Psikolog Dr Linda Papadopoulos memberikan kiat agar sukses menjalani peran ini.
1. Bersikap realistisMenurut Papadopoulos, keluarga dengan orangtua tiri semakin diterima dan menjadi tren beberapa tahun ini. Sikap terbuka dan terus terang mengenai kondisi hubungan orangtua biologis melatari penerimaan atas orangtua tiri. Meskipun begitu anak-anak cenderung tidak menginginkan orangtua baru.
Jadi jika Anda memasuki area ini, pahamilah bahwa bagaimanapun keluarga baru yang kini Anda miliki telah lebih dahulu membangun tatanan keluarga yang lengkap. Saat Anda hadir dan menjadi bagian baru di dalamnya, bersikaplah realistis. Tugas Anda bukan menggantikan peran yang sudah ada sebelumnya. Yang perlu Anda lakukan sebagai orangtua tiri adalah mampu menempatkan diri dengan tepat dan mengakrabkan diri dalam tatanan yang sudah ada.
2. Konflik itu normalAdalah normal saat Anda merasa tersiksa dengan peran dan komitmen baru. Umumnya, orangtua tiri merasa canggung dengan perannya untuk menyeimbangkan waktu bersama pasangan baru dan anak-anaknya. Wajar saja jika kemudian anak merasa berkonflik dengan orangtua tirinya. Anak merasa orangtua kandungnya tak lagi setia. Hal penting yang perlu dipahami orangtua adalah menyadari bahwa keadaan ini adalah normal. Kemudian bicarakan secara terbuka bersama pasangan dan seluruh anggota keluarga. Cari solusi bersama agar hubungan berjalan lebih mudah dan menyenangkan bersama pasangan dan anak-anaknya.
3. Mustahil membahagiakan semua orang sekaligusTak perlu menuntut diri menjadi orangtua super yang bisa membahagiakan semua orang sekaligus. Jadi jangan terburu-buru mengambil hati semua orang. Jangan pula mengambil alih peran orangtua kandung. Situasi yang terjadi bisa bervariasi pada setiap keluarga baru ini. Bisa jadi anggota keluarga masih harus beradaptasi dengan perubahan dalam keluarganya. Keputusan atau pilihan untuk hidup bersama orangtua tiri tak selamanya mudah bagi anak-anak. Untuk itu, berikan ruang dan waktu kepada anak-anak untuk beradaptasi. Anda, sebagai orangtua tiri, juga perlu melakukan pendekatan perlahan dan berhati-hati.
4. Membangun ikatan dan berbagilah peranSemakin awal Anda membangun ikatan dalam keluarga akan semakin baik hubungan berjalan nantinya. Salah satu cara terbaik menghindari konflik adalah membangun budaya keluarga, baik dari sisi ikatan emosi maupun mengenai pembagian peran, dan apa yang menjadi harapan dari setiap orang. Anda dan pasangan perlu bekerjasama membangun budaya keluarga ini. Sebagai orangtua, Anda menjadi teladan bagi anak-anak, termasuk dalam menerapkan kedisiplinan di keluarga.
5. Tidak ada yang sempurnaBerharap terlalu tinggi bisa menimbulkan kekecewaan, jadi pastikan Anda mengendalikan harapan. Jangan paksakan keluarga baru Anda menjadi sempurna seperti yang dibayangkan. Semakin keras usaha Anda untuk mewujudkan bayangan kesempurnaan ini, semakin Anda stres. Biarkan keluarga Anda berjalan alami dengan berbagai perbedaan yang ada. Banyak keluarga yang menghadapi perbedaan pandangan dan berjuang untuk merekatkan ikatan keluarga. Mereka berusaha untuk mewujudkan kondisi di dalam keluarga mendekati sempurna, namun tak harus memaksakan diri menjadi sempurna.
6. Lakukan bertahapMenjadi bagian baru di keluarga yang sudah ajeg bukan perkara sederhana. Anda perlu menyesuaikan diri secara bertahap sejak masa pacaran dengan pasangan. Mendekatkan diri kepada anak-anak pasangan perlu dilakukan sejak sebelum memasuki jenjang pernikahan. Model keluarga seperti ini mulai banyak bermunculan di Inggris. Menurut Papadopoulos, ada 400.000 pasangan menikah hidup dengan hubungan keluarga tiri.
7. Jangan pernah merasa disingkirkanTidak ada yang bisa menggantikan posisi orangtua kandung. Sebagai pendatang baru dalam kehidupan keluarga pasangan Anda, sebaiknya pahamilah kondisi ini. Anda perlu menghargai keluarga pasangan sebelum kehadiran Anda. Berikan waktu bagi anggota keluarga untuk menyesuaikan diri atas kehadiran Anda. Berikan juga waktu bagi anak pasangan Anda untuk menikmati kebersamaan bersama orangtua biologisnya.
8. Buat aturan baruSebagai keluarga, Anda perlu membuat aturan yang tegas dan jelas dalam pembagian peran maupun hal lain untuk menguatkan ikatan keluarga baru ini. Jika sudah membentuk aturan baru yang disepakati bersama, lakukan dengan konsisten.
9. Menjadi orang yang lebih dewasaJangan terpancing dengan sikap anak pasangan Anda yang marah atau kecewa dengan perpisahan orangtuanya. Termasuk juga dalam menyikapi responsnya terhadap kehadiran Anda sebagai orangtua tiri. Anda perlu bersikap tenang dan berusahalah selalu baik dan berempati terhadap keluarga baru ini.
"Yang terpenting bersikaplah lebih dewasa dalam menghadapi berbagai situasi ini," jelas Papadopoulos. Yakinlah kesabaran Anda akan berbuah manis nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar