Rematik dan radang sendi memengaruhi kekuatan dan kelincahan wanita saat bercinta.
PRIA punya gairah seks lebih tinggi dibanding wanita. Sementara wanita masih berusaha memanaskan “mesin”, pria justru telah sangat siap untuk “tancap gas”. Ternyata, sebabnya adalah seks wanita punya titik kelemahan.
Betapa kerasnya kita berjuang untuk menyamakan gender, alam telah menciptakan pria dan wanita dengan jalan berbeda. Dilansir dari Genius Beauty, Selasa (19/1/2010), pakar medis Inggris telah memberikan penjelasan spesifik mengapa kita selalu mengatakan seks wanita lemah dibandingkan pria. Ihwalnya adalah wanita tiga kali kemungkinan lebih besar menderita rematik (rheumatism) dan radang sendi (arthritis) daripada pria.
Mengapa gangguan kesehatan tersebut menganggu gairah seks wanita? Sebab, rematik dan radang sendi memengaruhi kekuatan dan kelincahan wanita saat bercinta.
Gangguan kesehatan
Kajian melibatkan 100 ribu sukarelawan. Dalam perjalanan pengujian, para peneliti memperbandingkan tingkat kecenderungan penyakit pada pria dan wanita. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa wanita lebih rendah kedudukannya daripada pria dalam berbagai kriteria, terutama kekuatan.
Pria punya tulang yang lebih kuat dan lebih besar. Tidak hanya punya kemungkinan lebih kecil mengalami patah tulang, tapi mereka pun tidak merasakan masalah yang dialami wanita, seperti menopause.
Wanita tentu tahu bahwa menjelang dan saat menopause, terjadi perubahan hormon juga fisiknya, salah satunya jumlah kalsium dalam tubuh mulai menurun. Itu karenanya, wanita lebih mudah menderita rematik dan radang sendi.
Kemudian, berhubungan dengan masalah imunitas, wanita kemungkinan lebih besar memiliki sejumlah penyakit terkait sistem imun tubuh, seperti hypothyroidism.
Massa otot
Parahnya, akibat gangguan rematik dan radang sendi sangat sulit bagi wanita untuk menambah massa ototnya. Jumlah massa otot sendiri akan sangat tergantung pada hormon. Dibandingkan wanita, pria punya lebih banyak hormon testosteron yang berfungsi besar untuk membentuk massa ototnya. Tak heran jika pria punya kemungkinan lebih kecil mengalami gangguan tulang.
Kesehatan mental
Sementara untuk kesehatan mental, hasil yang didapat justru sebaliknya. Kemungkinannya, pria cenderung dua kali lebih besar mengalami skizofrenia (penyakit jiwa yg ditandai oleh ketidakacuhan, halusinasi, waham untuk menghukum, dan merasa berkuasa, tetapi daya pikir tidak berkurang/KBBI) dan autisme daripada wanita. Meski begitu, wanita ternyata punya risiko lebih besar mengalami depresi usai melahirkan dan menopause yang kerap memengaruhi kesehatan mentalnya.
Titik kelemahan pria
Para peneliti mengklaim bahwa titik kelemahan pria adalah jantung. Tidak seperti wanita, pria tidak memiliki jumlah estrogen cukup untuk melindungi jantungnya. Itu mengapa jumlah kasus serangan jantung banyak terjadi pada pria.(black_tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar